Goal Setting

Goal Setting

Goal Setting yang efektif sangat berperan dalam membangun kesuksesan karena merupakan proses mendisain masa depan dengan penuh kesadaran dan tekad yang kuat untuk mencapainya sekaligus memvisualisasikan apa yang ingin dicapai di masa depan.

Goal Setting adalah proses pencapaian goal. Sedangkan goal sendiri diartikan sebagai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai melalui suatu tindakan, biasanya dibatasi oleh waktu tertentu. Goal Setting akan membantu mendorong kita untuk tumbuh, mengerahkan segala kemampuan, dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan, dan mempu menunjukkan cara apa yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga, Goal Setting dapat dikatakan sebagai motivator ktia dalam mencapai tujuan.

Hal penting lain adalah dengan adanya goal setting kita dapat merasakan kebahagiaan dalam perjalanan menuju kesuksesan. Mengapa? Karena kita akan mengalami progress yang dapat dirasakan dan mengarahkan kepada tujuan yang lebih besar.

Kita faham bahwa setiap orang memiliki satu, dua, atau tiga tujuan. Namun, saat melihat goal tersebut, apakah dalam hati kita merasa bahwa goal tersebut adalah sesuatu yang mendorong kita untuk mencapainya atau sebatas goal yang akan dituju? Apakah goal itu menginspirasi dan memotivasi kita untuk mencapainya? Disinilah kita memerlukan goal setting.

Dalam membuat sebuah goal setting, terdapat pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus kita ajukan:

    1. Identify Your Goals; pertanyaan kunci dalam tahap ini adalah apa yang benar-benar kita inginkan? Jawaban dari pertanyaan ini haruslah benar-benar menghasilkan gambaran nyata mengenai apa yang benar-benar diinginkan. Seperti terlihat nyata dan tidak ada keraguan sedikit pun. Rumusnya adalah semakin kita mampu menggambarkan apa yang benar-benar diinginkan, maka akan semakin mudah untuk melanjutkan proses penyusunan goal setting.
    2. Identify Your Purpose; pertanyaan yang diajukan pada tahap ini adalah mengapa kita ingin mencapai goal tersebut? Apa dampak dari tercapainya goal tersebut? Tidak hanya dampak secara materi namun juga secara emosional atau psikologis. Alasan yang tepat dan kuat akan membantu kita menemukan arah dan cara untuk mencapai goal. Ingat, alasan selalu datang lebih dulu dari pada jawabannya.

Goal Setting akan membantu kita menemukan arah dan cara untuk mencapainya. Disamping kita akan menemukan kebahagiaan dalam perjalanan menuju goal yang lebih besar karena kita dapat menikmati pencapaian-pencapaian kecil sebelum menuju pencapaian yang lebih besar.

Goal Setting

  • Short-term Goal
  • Long-term Goal
  • Long-life Goal

Lakukan pengelompokkan goal yang ingin dicapai menjadi tiga kategory. Masing-masing kategori memiliki keterkaitan satu sama lain. Pencapaian Short-term Goal diarahkan untuk mewujudkan Long-term Goal dan sampai kepada Long-life Goal. Sehingga penting sekali menghubungkan masing-masing goal agar terdapat keterkaitan satu sama lain. Pencapaian pada masing-masing kategori goal akan memotivasi kita untuk mewujudkan goal yang lebih tinggi.

Tiga Jenis Goal

Untuk dapat membuat Goal Setting yang efektif, terlebih dulu kita harus mengetahui tiga jenis goal yang dapat dibagi ke dalam goal berbagai sisi kehidupan misalnya finansial, karir, hubungan, kesehatan dan lain-lain:

  • Short-term Goals — Goal yang termasuk kategori ini biasanya akan dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun. Misalnya, goal kita untuk mendapatkan promosi jabatan di kantor, menurunkan berat badan, membeli sesuatu yang akan dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun. Goal ini akan membimbing kita untuk mencapai goal jangka panjang. Misalnya, saat mendapatkan promosi di kantor, akan membuka jalan untuk mendapatkan goal yang lebih besar misalnya Financial Independent.
  • Long-term Goals — Goal yang termasuk dalam kategori ini adalah goal yang dicapai lebih dari satu tahun. Bisa dua, tiga, bahkan lima tahun kedepan. Nilainya lebih besar dan membutuhkan usaha extra untuk mencapainya. Misalnya goal kita untuk membangun sebuah bisnis atau membeli rumah mungil di daerah sejuk dan hijau.
  • Lifetime Goals — Ini adalah goal paling penting yang akan menjadi pencapaian sepanjang hidup kita. Goal ini akan menentukan akan dikenal sebagai apa saat kita meninggalkan kehidupan ini. Legacy apa yang akan kita tinggalkan bagi generasi penerus kita. Misalnya adalah mendirikan sebuah yayasan peduli kemanusiaan yang membantu sebanyak mungkin orang bersekolah secara gratis.

Step Menyusun Goal Setting

Langkah penyusunan Goal Setting tidak sesulit yang dibayangkan. Lakukan dengan lima langkah mudah berikut:

  • Step 1 – Langkah pertama dalam penyusunan goal setting adalah sediakan waktu selama 6 menit untuk menuliskan apa yang benar-benar diinginkan, lakukan, ciptakan, yang ingin dimiliki, yang ingin diberikan, yang ingin dialami dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang. Tulis sebanyak dan secepat mungkin dengan waktu yang diberikan.
  • Step 2 – Langkah kedua dalam penyusunan goal setting adalah kembali melihat list goal yang telah dibuat dan cantumkan disampingnya berapa lama akan mencapai setiap goal. Misalnya 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun atau 15 tahun ke depan. Berfikirlah realistis saat menentukan berapa lama goal tersebut tercapai. Gunakan kaidah SMART dalam tahap ini. Lakukan proses ini selama 1,5 menit
  • Step 3 – Dalam langkah ketiga ini, review kembali list yang sudah dibuat lengkap dengan tahun pencapaian. Pilihlah 4 goal teratas yang benar-benar ingin dicapai talam 1 tahun ke depan. Ini adalah goal yang benar-benar ingin dicapai. Kemudian tuliskan sebuah paragrap di samping goal terpilih yang menggambarkan mengapa kita benar-benar harus dan dapat mencapai goal tersebut. Lakukan proses ini dalam waktu 15 – 20 menit.
  • Step 4 – Langkah selanjutnya, simpanlah list yang telah dibuat. Buka dan perhatikan secara berkala serta berikan checklist apabila terdapat goal yang sudah tercapai. Lakukan seperti itu secara konsisten.
  • Step 5 – Rayakan setiap pencapaian dengan penuh rasa syukur. Setiap progress akan memotivasi diri untuk mencapai yang lebih besar.

SMART Principle

Terdapat kaidah mendasar yang digunakan dalam penyusunan goal, yaitu kaidah SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time Frame):

  • Specific – Semakin detail goal yang dibuat, akan semakin bagus. Misalnya, jika goalnya adalah menurunkan berat badan, tidak cukup mengatakan “mencapai berat badan ideal” namun tuliskan misalnya “menurunkan berat badan sebanyak 10 kg”. Tidak hanya itu, agar semakin memotivasi kita saat menghadapi godaan, kita letakkan emosi yang menyertai sebagai akibat dari keberhasilan penurunan berat badan. Misalnya “Menurunkan berat badan sebanyak 10 kg sehingga saya bisa mengenakan baju yang paling disukai”. Dengan menambahkan kata-kata yang bersifat emosional tersebut, akan mendorong kita untuk bertahan saat perjalanan pencapaiannya mendapat ujian.
  • Measurable – Kapan kita dikatakan telah mencapai goal? atau kapan kita dapat mengukur progres pencapaian goal? Itulah pentingnya kita menyusun parameter yang jelas terukur. Misalnya, kita tidak cukup mengatakan bahwa “saya akan mengelola keuangan lebih baik” Kata “lebih baik” di sini adalah sesuatu yang sulit diterjemahkan. Maka, akan lebih baik jika mengatakan “mengurangi belanja tidak perlu sebesar 25% dan mengalihkannya untuk tabungan”. Milikilah ukuran yang paling mudah diukur.
  • Achievable – Jika kita menyusun sebuah goal yang kita sendiri tidak yakin akan tercapai, ini hanya akan membuat frustasi. Buatlah goal yang secara yakin akan tercapai. Point ini mengantarkan kita kaidah yang selanjutnya yaitu realistic.
  • Realistic – Kita hidup di dunia nyata. Ada hal yang berada dalam jangkauan kita dan ada yang di luar jangkauan kemampuan kita. Hukum sebab akibat tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, dalam menentukan sebuah goal yang ingin dicapai, perhatikan realitas dan hukum sebab akibat yang ada. Misalnya, kita tidak mungkin bercita-cita menjadi pembalap formula 1 seminggu yang akan datang padahal berlatih saja belum pernah. Membuat goal menjadi realistic adalah menghubungkan goal yang kita susun dengan realita yang kita lakukan setiap harinya.
  • Time Frame – Menentukan time frame tidak hanya terbatas pada menentukan kapan goal itu harus dicapai. Kita juga harus dapat melihat sisi urgensi dari goal tersebut. Misalnya, kenapa goal itu harus dicapai dalam waktu 1 tahun dan menjadi prioritas. Tentukan goal dengan batasan waktu yang jelas sehingga kita dapat memantau ketercapaiannya.

Jika Anda tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang goal setting, silahkan menghubungi saya melalui pesan dibawah ini:

    Join Our Event

    Consult for Free?

    Open Chat
    1
    Ingin bertanya dan berkonsultasi tentang cara meningkatkan kinerja tim di perusahaan Anda?