
Impactful Communication
Komunikasi yang efektif adalah tulang punggung bagi organisasi-organisasi yang telah berhasil mencapai kesuksesan. Para leader dalam organisasi ini memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan informasi yang terjadi pada berbagai level yang dilandasi dengan kepercayaan dan saling menghormati. Dengan landasan komunikasi seperti ini, karyawan merasa lebih engage dan mendorong terjadinya peningkatan produktifitas.
Program peningkatan keterampilan komunikasi yang dikemas dalam Impactful Communication Program difokuskan pada kemampuan menyusun pesan dengan baik yang dilandasi oleh nilai-nilai organisasi, penyampaian pesan yang jelas sesuai dengan perspektif dan kebutuhan penerima pesan.
Penguasaan keterampilan berkomunikasi dibangun dalam beberapa keterampilan diantaranya adalah kemampuan dalam penggunaan metodologi komunikasi verbal yang sudah terbukti berhasil dalam berbagai kontek komunikasi yang meliputi penguasaan hambatan-hambatan fisik dalam komunikasi, teknik bagaimana menimbulkan engagement melalui peningkatan kemampuan mendengarkan dengan empati, serta bagaimana menggunakan teknis tersebut sesuai dengan konteksnya.
Impactful Communication Development Program membantu perusahaan dalam membangun kemampuan para leader dalam membangun dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang memberikan dampak terhadap kinerja perusahaan.
Tiga Dimensi Impactful Communications

Terdapat 3 dimensi komunikasi yang dapat memberikan pengaruh dan dampak bagi siapa pun yang menjadi penerima pesan. Sebagai seorang leader, tiga kemampuan ini menjadi kunci dalam mencapai efektifitas komunikasi dalam sebuah organisasi.
Program Objectives:
Setelah mengikuti Impactful Communication Development Program, peserta diharapkan mendapatkan benefit:
-
- Meningkatkan engagement dengan mengajukan pertanyaan yang berdampak meningkatnya pengaruh untuk memulai sebuah proses komunikasi yang produktif dan bernilai
- Membangun kredibilitas melalui dampak dari pesan yang disampaikan dan dari sisi perspektif penerima pesan
- Mengatasi hambatan dan meminimalkan terjadinya salah pengertian dengan membangun keterampilan cara menyampaikan pesan dengan jelas dan pesan yang tersusun dengan baik
- Meningkatkan keterampilan active listening untuk membangun komunikasi dua arah yang efektif
Golden Rules of Excellence Communication
Terdapat empat hal yang harus mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dalam membangun kemampuan berkomunikasi yang memberikan dampak:
- Milikilah Tujuan Komunikasi yang Jelas – Sebelum melakukan komunikasi baik secara tulis, one on one, terlebih lagi saat berbicara di depan audience dalam jumlah besar, tentukan dulu apa yang menjadi tujuan pembicaraan. Hal ini akan sangat menentukan kualitas pembicaraan. Tujuan akan membuat penyampaian pesan terarah sehingga audience tergiring untuk searah dengan pembicara. Tanpa tujuan, arah pembicaraan tidak jelas tujuannya dan akan membuat audience bingung bahkan tidak faham.
- Fahami Audience Secara Mendalam – Seringkali kita hanya melihat siapa audience dengan cara hanya mengetahui nama dan jabatannya saja. Sedangkan hal yang paling penting yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh audience dengan mendengarkan pembicaraan seringkali terabaikan. Padahal, memahami lebih mendalam siapa audience kita adalah kunci utama agar tujuan kita mampu menjawab harapan audience.
- Sampaikan Pesan dengan Jelas dan Ringkas – Setiap orang memiliki masing-masing keterbatasan waktu dan tingkat konsentrasi dalam menyimak sebuah informasi. Pesan yang disampaikan secara ringkas dan jelas akan sangat membantu audience untuk menangkap inti pesan. Latihlah diri untuk menyampaikan pesan secara ringkas dan jelas.
- Rencanakanlah – Apabila ingin mendapatkan momen yang tepat untuk menyampaikan informasi baik kepada individu maupun kelompok, rencanakanlah isi pembicaraan yang akan disampaikan termasuk kemungkinan adanya pertanyaan, komentar atau bahkan sanggahan daru audience. Buatlah simulasi kecil sebagai bagian dari perencanaan sebelum melakukan pembicaraan dengan orang lain.
Kompetensi dalam Impactful Communication
Di era kolaborasi, kemampuan komunikasi menjadi kunci untuk membangun sinergi. Berikut adalah kompetensi yang harus dibangun:
-
- Listening Skill – Kemampuan mendengarkan secara aktif dan open-minded serta dengan penuh empati saat berhadapan dengan lawan bicara. Skill ini meliputi: komitmen untuk memahami, fokus kepada inti pesan, perhatian yang utuh/tidak terbagi, menghindari judgement.
- Questioning Skill – Pertanyaan adalah sebuah cara untuk mempelajari lebih dalam dan memberdayakan orang lain. Pertanyaan haruslah bersifat konstruktif dan bermakna: Clarifications, Probing, Hyphotesis, Doubt Raising, Evaluations.
- Feedback Skill – Constructive feedback sangat dibutuhkan saat berkomunikasi dengan catatan diberikan dengan tepat: “I” Messege feedback, Appropriate and relevan self disclosure, Descriptions of feeling, Perception check, Behavior descriptions, Specificity via indexing and dating.
- Modeling Skill – Kita adalah model bagi orang disekitar kita. Impactful Communication mengharuskan setiap orang yang ingin berkomunikasi dengan orang lain mampu menunjukkan bahwa dirinya sebagai model bagi lingkungan sekitarnya. Namun untuk menjadi model, dia harus mampu memodeling perilaku yang diharapkan dari orang lain. Demonstrate desires communication behavior, Invite feedback and critism of one’s own behavior, Meta-Communcation.
- Self Monitoring Skill – Kemampuan mengontrol perilaku komunikasi diri sendiri saat berhadapan dengan lawan komunikasi. Semantic Sensitivity, Nonverbal Sensitivity, Face Sensitivity, Cultural Sensitivity, Personal Identity Sensitivity, Stress Sensitivity, Time Sensitivity.
- Dialogue Skill – Kemampuan untuk membangun komunikasi yang mengalir dalam sebuah dialog dengan menempatkan orang lain sejajar dengan dirinya. Perspective Taking, Emphaty, Bilateral focus, role reversal, and miroring, Mutual, Patience and Tolerance, Equal Opprotunity, Acknowledgement and Reinforcement