Perjalanan Karir = Perjalanan Spiritual

Kelihatannya tidak berlebihan jika saya katakan bahwa perjalanan meniti karir sama dengan perjalanan spiritual. Berbagai cara mendefinisikan karir, mulai dari karir sebagai rangkaian posisi dan jabatan yang diduduki, gelar akademik, berbagai penghargaan, sampai dengan kepemilikan benda-benda tertentu misalnya rumah dan kendaraan mewah, rekan sejawat, dan sejenisnya (yang pasti bukan kepemilikan batu akik).

Sebuah buku yang sangat apik dari Career Coach Rene Suhardono, Your Job is not Your Career, mendefinisikan karir bukan dicirikan dari atribut-atribut yang tadi sudah disebutkan, melainkan karir sebagai jati diri seseorang, bahkan karir tidak terikat dengan pekerjaan yang saat ini dijalani. Karir berhubungan dengan passion dan nilai-nilai yang kita yakini. Pada akhirnya pencapaian karir tidak identik dengan HAVE, kepemilikan atribut jabatan dan benda-benda, melainkan dengan pencapaian dan kepuasan telah melakukan sesuatu yang sesuai dengan dengan passion dan nilai-nilai yang diyakini.

Bagaimana mengartikan perjalanan karir bagi para eksekutif? Bagaimana mereka mampu menjalani karir dengan penuh antusias dan kebahagiaan? Ko bisa mereka yang berhasil cenderung terus berhasil dan memiliki keberlimpahan? Dalam perjalanan karir seseorang, ada motif-motif tertentu yang mendorong dia dengan gigih mengejar karir impian. Terdapat 3 tingkatan perjalanan karir seseorang, yaitu:

1. Praktis

Level ini memaknai karir sebagai sebuah proses atau perjalanan untuk mencapai target tertentu berupa kepemilikan atribut atau jabatan, rumah, mobil, atau pun benda-bendanya sebagai buah dari kerja keras dalam mencapai karir impian. Inilah imbalan berupa materi yang diharapkan mampu memberikan kepuasan. Ciri-cirinya, orang yang memiliki orientasi ini, atau yang mengambil cara ini, mereka menyusun target dengan sangat rapi, lengkap dengan angka-angka pencapaiannya. Tiap waktu menjadi sangat krusial, karena jika meleset maka akan kehilangan peluang untuk mewujudkan target yang sudah dibuat.

Namun demikian, hal ini hanyalah awal dari sebuah perjalanan karir, tidak dipungkiri hal tersebut juga penting dan perlu. Terlalu lama dalam tahap ini, akan mengakibatkan diri diperbudak oleh materi semata dan terus menerus mencari kepuasan yang tak berujung, dan dapat mengakibatkan kehilangan sesuatu yang lebih bermakna, yaitu nilai-nilai yang lebih luhur dari pada sekedar materi. Jadi, boleh dibilang, level ini bersifat jangka pendek, karena memenuhi kebutuhan yang tampak kasat mata dan bersifat sementara. Dengan demikian, keberhasilan karir pada tahap ini dicirikan dengan perolehan hasil pribadi.

2. Strategis

Menyadari nilai materi saja tidak akan pernah terpuaskan, dan akan mendorong seseorang untuk terus mencari dan mencari, serta munculnya rasa egois dalam diri seorang professional, sampailah kepada sebuah pemahaman bahwa bukan sekedar besarnya pendapatan yang akan diperoleh, melainkan seberapa besar impact atau manfaat yang ditimbulkan oleh kinerja mereka hasilkan bagi orang banyak, bahkan bukan hanya dapat dirasakan oleh manajemen saja, melainkan oleh semua stakeholders.

Dengan pemahaman ini, para professional berpendapat bahwa, tugas mereka adalah memberikan solusi bagi orang lain dan memberikan sebanyak mungkin manfaat, dengan sendirinya orang lain pun akan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapinya, hanya saja bentuknya yang berbeda. Dengan demikian, kesuksesan bagi orang ini adalah saat orang lain merasakan banyaknya manfaat yang diperoleh dari apa yang telah diupayakannya, singkatnya, ukuran yang ingin dicapai bagi orang ini adalah kontribusi.

3. Spiritual

Ini adalah level tertinggi dari sebuah pencapaian karir seseorang. Perjalanan karir pada level ini lebih dari sekedar untuk mencapai kepuasan perolehan materi dan kebermanfaatan, namun juga mencapai kepuasan spiritual. Seperti dari kebanyakan professional dipuncak karirnya, akhir penjalanannya akan berujung pada perasaan akan kepuasan nilai-nilai spiritualitas. Hal ini dapat dimaklumi, perjalanan hidup seseorang (termasuk perjalanan karir di dalamnya), akan berujung pada perjalanan spiritual, sebuah perjalanan abadi dan penuh misteri.

Pencapaian karir yang dilandasi dengan nilai-nilai spiritualitas, akan membawa seorang professional masuk ke dalam mental berkelimpahan, sebuah mental tentang pengembangan diri level Advance. Eksistensi merupakan kata sakti yang ingin dicapai dalam perjalanan ini. The Ultimate Goal dari perjalanan ini adalah kebahagiaan hakiki yaitu kebahagiaan manusia sebagai makhluk spiritual. Sebuah kebahagiaan tentang hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Motif yang mendorong perjalanan ini adalah rasa syukur dan pengabdian kepada Sang Maha Pencipta dan Maha Memberi.

Itulah tiga level perjalanan karir seseorang, dan sekali lagi, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa perjalanan karir adalah tentang perjalanan spiritual menuju kebahagiaan hakiki. Selamat bekerja dan meniti karir untuk mencapai kebahagiaan hakiki.

Sudah berada di level manakah Anda saat ini?

Salam hangat dan selamat melenjutkan perjalanan karir Anda. See you at the TOP.

Leave a Reply

See our gallery
Ingin mendapatkan sharing pengalaman kami saat menaikkan kinerja perusahaan 3 kali lipat melalui HR Transformation?

Consult for Free?

Open Chat
1
Ingin bertanya dan berkonsultasi tentang cara meningkatkan kinerja tim di perusahaan Anda?